Aplikasi Regresi Liner
Sederhana dengan SPSS
REGRESI SEDERHANA
Analisis ini menurut Sugiyono (200)
digunakan oleh peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan
(naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila ada satu variabel
independen sebagai prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilanya). Persamaan
yang diperoleh dari regresi sederhana adalah Y = a + b X
y
= adalah subjek nilai dalam variabel terikat yang diprediksikan
a
= harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b
= angka arah koefisien regresi
X
= subjek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu.
Untuk memperoleh hasil perhitungan
Regresi, dapat dilakukan dengan tiga cari yaitu perhitungan manual, menggunakan
fungsi pada MS. Excel, atau menggunakan Software Statistik (dalam contoh ini
digunakan SPSS)
Asumsi yang diperlukan untuk analisis
ini adalah uji normalitas. Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui apakah
data yang terkumpul dari setiap variabel dependen dan independen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang
mendekati normal (Imam Ghozali,2009).
Untuk melihat model regresi normal atau
tidak, dilakukan analisis grafik dengan melihat “normal probability report
plot” yang membandingkan antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya
dengan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus
diagonal dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
distribusi data normal, maka garis yang menggantikan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya (Imam Ghozali, 2009).
Contoh Kasus :
Pak Hasan
ingin mengetahui pengaruh kepuasan kerja (X) terhadap kinerja (Y)
karyawannya. Kuesioner kepuasan kerja di adaptasi dari Job Description Index (JDI)) yang dikembangkan oleh Hulin meliputi lima dimensi kepuasan kerja
yang dirasakan karyawan yaitu kepuasan terhadap jenis pekerjaan, kesempatan
promosi, supervisi, gaji atau upah, dan rekan kerja dengan jumlah total
pertanyaan sebanyak 20 item. Sementara kinerja diukur berdasarkan
Ukuran-ukuran dari kinerja pegawai
menggunakan lembar evaluasi kinerja yang disusun dikembangkan dari panduan
evaluasi kinerja dari James E. Neal Jr (2003) antara lain terdiri dari 7
dimensi yang kemudian dikembangkan menjadi 26 indikator (item pernyataan).
Jumlah sampel
penelitian adalah seluruh karyawan yang berjumlah 37 orang. Berdasarkan
hasil penyebaran angket diperoleh skor yang dapat dilihat di sini..datareg1
Setelah data dimasukkan ke dalam SPSS,
maka analisis dilakukan :
Klik Analyze Regression Linier
masukkan Variabel kinerja (Y) ke dalam
dependent box, dan kepuasan kerja (X) ke dalam independent box.
Klik Plot, lalu beri tanda pada
Histogram dan Normal Probability Plot (ini untuk uji normalitas), lalu Klik
Continue, lalu OK
Output
Interpretasi
A. KORELASI
Berdasarkan
hasil analisis seperti yang ditampilkan Tabel di atas (Tabel Model Summary)
diketahui bahwa korelasi parsial antara kepuasan kerja dan kinerja pegawai
dengan korelasi product
moment by Pearson. Hasil
korelasi parsial didapat nilai r hitung sebesar 0,772.
Nilai
korelasi ini tergolong kuat (> 0,600) dan memiliki nilai positif sehingga
dapat dikatakan pola hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja adalah searah.
Artinya, semakin tinggi kepuasan maka kinerja pun akan semakin tinggi, begitu
pula sebaliknya, semakin rendah kepuasan kerja maka kinerja-pun akan semakin rendah.
Koefisien determinasinya (KD) menunjukkan nilai sebesar 0,597 atau sebesar
59,70% (dibulatkan 60%) dari hasil (r2 x 100%). Artinya variasi perubahan kinerja dipengaruhi oleh kepuasan kerja
sebesar 60% dan sisanya 40% dipengaruhi faktor lain selain kepuasan kerja.
B. REGRESI
Dari Tabel Coefficients diperoleh
persamaan : Y = 20.268 Å 1,035 X
Konstanta sebesar 20.268 menyatakan
bahwa jika variabel kepuasan kerja bernilai nol, maka kinerja pegawai adalah
sebesar 20.268 satuan
Koefisien regresi sebesar 1,035 pada
variabel kepemimpinan, maka akan menyebabkan kenaikan kinerja menjadi sebesar
32,251.
Selanjutnya, apakah model yang terjadi
tersebut telah memenuhi asumsi normalitas?
Berdasarkan hasil uji terlihat bahwa
Grafik Histogram memperlihatkan sebaran data menyebar ke seluruh daerah kurva
normal, sehingga dapat dinyatakan bahwa data mempunya distribusi normal.
Sementara hasil uji menggunakan P-P Plot menunjukkan bahwa data mengikuti garis
diagonal sehingga dinyatakan bahwa data berdistribusi normal.
C. Uji Hipotesis
Dari hasil perhitungan didapat
kesimpulan bahwa kepuasan kerja (X) memiliki hubungan yang siginifikan dengan
kinerja. Hasil uji t (Tabel Coefficients) diperoleh nilai t hitung sebesar
7.194.
Sedangkan
statistik tabel (t tabel) diperoleh dari Tabel t (terlampir) sebesar 2.028
artinya t hitung > t tabel (7,194 > 2.028). Sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa, variabel bebas kepuasan kerja (X) secara parsial memiliki
hubungan positif
dan signifikan terhadap
kinerja (Y). hasil uji t ini sejalan dengan sig 0.000 yang jauh lebih
kecil dari alpha 0.05 sehingga disimpulkan bahwa X memiliki pengaruh signifikan
terhadap Y
Referensi :
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : BP-UNDIP
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Administasi. Bandung : Alfabeta
sumber :
http://teorionline.wordpress.com/2010/12/19/aplikasi-regresi-liner-sederhana-dengan-spss/